Jumat, 26 Juli 2013

TASAWUF DAN BID’AH


Berbicara tentang Tasawuf sebagian orang menilai, ah…! itu ajaran sesat, itu ajaran khurafat, itu ajaran menyimpang, itu ajaran kesaktian, itu ajaran yang diada-adakan (bid’ah) dll yang menjurus kepada ajaran yang diluar dari ajaran Islam.
Sebagian lagi mengatakan Tasawuf itu ajaran yang mengajarkan tentang kesucian hati, tentang pembersih diri, tentang ikhlas, sabar, syukur dll.
Dimana-mana tidak hanya di Indonesia tetapi seluruh Dunia memandang Tasawuf itu dengan pandangan yang berbeda, satu mengatakan Negatif dan yang satu lagi mengatakan Positif.
Lalu bagaimana sih sebenarnya Tasawuf itu dan apa sih yang diajarkan dalam tasawuf itu..?
Sebenarnya Tasawuf itu sudah ada pada zaman Rosulullah Saw, bahkan Beliau sendiri yang mengajarkan kepada para Sahabat tentang Tasawuf. Tetapi pada waktu itu belum bernama “Tasawuf” melainkan “Ma’rifah/Ma’rifat (Mengenal)”. Sebagian yang disampaikan oleh Rosulullah yang berhubungan dengan Ma’rifat diantaranya :
Beliau pernah mengatakan : “Aroftu Robbii bi Robbii (Aku kenal akan Tuhanku dengan Tuhanku)”, Muutu Qobla Anta Muutu (Matikan diri kamu sebelum kamu Mati).
Dan Allah Swt juga mengatakan dalam Firmannya :

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS, Al’raaf : 179)

Jelas sekali bahwa Ma’rifat/Mengenal itu wajib bagi tiap-tiap diri, bagaimana seseorang itu menuju kepada Allah jika ia tidak mengetahui atau kenal akan Allah melalui sifat-sifat dan tanda-tanda adanya Allah. Tentu siapa yang tidak mengenal akan Allah melalui tanda-tanda yang telah nyata dicipta Allah maka tatkala beribadah, ibadah itu hampa. Karena Batinnya kering dan Buta dari pada memandang Allah yang dikatakan oleh Nabi dengan Kata-kata “Ma’rifat/Mengenal.
Kata-kata Tasawuf sendiri dikenal sejak zaman para Wali. Diantaranya Imam Al-Junaid, Ma’ruf Al-Karkhi, Hasan Al-Basri, Robiatul Adawiyah dll. Mereka (para Wali) lah yang mengatakan ajaran Ma’rifat itu dengan sebutan Tasawuf.
Lantas dimanakah letaknya Bid’ah itu dalam tasawuf..?
Bid’ah itu menurut Ahlul Ma’rifat/Ahli Tasawuf adalah mereka yang mengada-ngadakan sesuatu sedangkan ia tidak mengetahui Rahasia/Hikmah Ilmu pada apa yang dikerjakannya. (mengerjakan sesuatu hanya ikut-ikutan tetapi tidak merasakan hasil/Nikmat dari apa yang dikerjakannya). Jika demikian, sesuatu yang dikerjakan tapi tidak memperolah manis lezatnya dari apa yang diperbuat maka Hampa lah yang didapatnya.
Jika Demikian Tasawuf itu bukanlah sesuatu yang bid’ah karena mereka yang berada di dalam tasawuf itu merasakan manis dan lezatnya Amal Ibadah yang dilakukan, disebabkan ia mengerti akan rahasia Ilmu yang terkandung didalam Amal Ibadah.
Mereka yang tidak mengerti akan rahasia Ilmu yang terkandung di dalam Amal Ibadah, merekalah yang disebut pada Ayat tadi dengan sebutan “Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. disebabkan hatinya buta dari melihat dan merasakan kehadiran Allah.
Lalu siapakah yang BID’AH……….? Bid’ah itu SESAT…! Siapakah yang sesat jalan itu…… Tentu yang tidak tahu jalan…!!!!!!!