Jumat, 26 Juli 2013

AYO PUASA SEBENARNYA JANGAN PUASA DAGANG


Rosulullah Saw. pernah bersabda : “Berapa banyak mereka yang berpusa itu tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya Lapar dan Haus saja”.
Di Hadits lain Beliau bersabda : “Barang siapa yang berpuasa di Bulan Romadhan dengan di dasari Iman dan Introspeksi Diri maka Allah akan mengampuni Dosa-dosanya yang lalu sampai akan datang”.

Siapakah mereka itu yang telah mendapatkan ke Istimewaan Luar biasa…..?
Yaitu mereka-mereka yang di dalam memasuki Bulan Romadhan mengerti akan Arti dan Hikmahnya Puasa itu, tidak hanya ikut-ikutan berpuasa.
Bagi sebagian orang berpuasa itu adalah kewajiban sehingga kita harus menunaikannya walau tidak mengerti sekalipun Hikmah Puasa itu.
Sebagian Lagi yang dimengerti di dalam Puasa itu adalah mengumpulkan Pahala sebanyak-banyaknya dan beribadah sebanyak-banyaknya agar bisa masuk kedalam Surga.
Ada yang Luar Biasa Lagi…. Bulan Puasa itu bagi sebagian orang lagi selain mengumpulkan Pahala dan kebaikan sebanyak-banyaknya, juga berjualan makanan disiang hari untuk mendapatkan keuntungan di Dunia. He… He… itu sih Namanya Sambil menyelam minum Air.

Lalu mereka itu bukannya Puasa Ridho Allah melainkan Puasa bedagang. Mereka yang mengharapkan Pahala itu adalah Pedagang Akhirat sedangkan mereka yang berjualan di siang hari itu Pedagang Dunia.
Jika sudah demikian Kebanyakan Muslim itu Pedagang Ya?
Tentu jawabannya IYA!
Lalu yang seperti apakah Puasa sebenarnya itu?
Mari kita simak perjalan Rosulullah Saw, diwaktu detik-detik turunnya Al-Qur’an. Apa yang di lakukan Nabi di Goa Hiro? tentu semua sudah tahu sebagaimana yang ditulis-tulis dibeberapa kitab maupun apa yang disampaikan para Penceramah, Bahwa Rosulullah Saw sedang bertahanuts/berhalwah mendekatkan diri kepada Tuhan Pencipta Seru Sekalian Alam. Adakah Nabi menyampaikan bahwa Aku di goa Hiro itu bertahanuts untuk mencari pahala dari Tuhanku? Tidak.. kan! Tapi Beliau semata-mata mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan Tadabbur Alam/ merenungkan penciptaan sekalian Alam yang saat ini biasa disebut dengan Tafakkur/ Introspeksi Diri.
Dalam bahasa Tasawuf Tafakur atau Introspeksi itu adalah belajar untuk mengenal kepada Diri sendiri sebagai jalan untuk mengenal Allah.
Man Arofa Nafsahu faqod Arofa Robbahu : “Barang siapa yang mengenal akan dirinya niscaya kenallah ia kan Tuhannya”.
Sehingga tidaklah datang nya Bulan Puasa itu melainkan bagi mereka yang mengerti yaitu untuk mengenal akan Allah Swt, melalui Tafakkur/Introspeksi/Musyahadah/I’tikaf dll. Setelah ia mengenal akan Allah tidaklah bagi mereka , di bulan Romadhan ini adalah suatu bulan yang khusus untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt tak ubahnya seperti seseorang yang Wukuf di padang Arofah pada saat melaksanakan Haji.
Dan apapun yang dijalankannya di dalam Bulan Puasa itu dengan Ibadah maupun Amaliyahnya semata-mata untuk mendekatkan Diri kepada Allah di dalam Ma’rifatullah dan Mahabbatullah.
Itulah mereka yang berpuasa sebenarnya, yanga akan diterima oleh Allah amal ibadahnya. Dan jika di bandingkan dengan mereka yang Puasa Dagang perbandingan nya sangat jauh sekali.
Semoga Puasa di tahun ini tidak sia-sia, maka sempurnakanlah ibadah puasa itu dengan menuntut Ilmu yang akan mengantarkan kepada Ridho Allah Swt. Dan tidaklah Ilmu yang mengantarkan Ridho Allah itu melainkan Ilmu yang berlandaskan Ma’rifatullah.