Jumat, 26 Juli 2013

——- RENUNGAN UNTUK INDONESIAKU ——-



Konsep Al-Qur’an adalah mengutamakan Akhlak yang terpuji untuk kebaikan seluruh Makhluk, menjadi Rahmat bagi sekalian Alam merupakan Pilar-Pilar Kebahagiaan dan kedamaian. Namun….jika Manusia sudah tiada menyadari akan Hakikat dirinya, buta akan Nilai-nilai Dasar Fitrahnya maka tentunya apa yang menjadi tujuan Hidup yaitu Kebahagiaan dan Kedamaian tak akan terwujud.


Apapun yang ada di luar dari diri adalah cermin dari apa yang ada pada diri. Ketika Bangsa dan Negara mengalami Krisis Multi Demensi karena Tonggak Dasar dari pada TAUHID sudah ternodai dengan segala Aneka Ragam yang serba gemerlapan menjadi keutamaan dan kebutuhan pada diri lalu melangkah tanpa Arah yang sudah di tetapkan dalam Norma Kebenaran, mengikuti Nafsu, ke-EGO-an diri semata tentunya bias dari pada itu akan terjadi sikut menyikut satu dengan yang lain, gontok-gontokkan meraja lela, saling menjatuhkan bahkan tidak jarang yang saling bunuh membunuh hanya di karenakan persaingan dalam mendapatkan Kedudukan, Tahta, Kekayaan dan Kecantikkan. Lalu dimanakah…Kemuliaan Manusia yang telah dinyatakan Allah lebih Mulia dari pada Makhluk2 yang lain…????. Ternyata kemuliaan yang di Anugrahkan Allah kepada Manusia itu telah di-GADAI-kan untuk kepuasan Hawa Nafsu/ke-EGO-an semata dalam memenuhi rasa ketidak puasan akan sesuatu yang ada pada dirinya. Semuanya serba kurang….kurang….dan kurang, Jika Seandainya Dunia dan seluruh isinya bisa di genggamnya maka tentunya manusia-manusia yang buta Hatinya akan berlomba-lomba untuk meraihnya.

Marilah…bersama-sama melangkah dalam Kesadaran Diri yang berlandaskan Azaz Lillaahi Ta’ala dan mengerti bahwa Hidup bukan hanya sekedar untuk mengisi perut dan menurutkan Hawa Nafsu tetapi yang terlebih utama adalah Berbagi dalam Cinta Kasih, menebarkan Rahmat kepada sekeliling menjadi pengayom bagi orang2 yang membutuhkan, menjadi Kawan bagi yang kekurangan, menjadi Kebahagiaan untuk orang lain bukan menjadi orang yang mengharapkan kebahagiaan orang lain.

Tentunya….jika hal itu terwujud di muka Bumi ini, di Bumi Pertiwi ini, di Negara yang kita Cintai ini yaitu INDONESIA RAYA dari Sabang sampai Merauke maka tak akan diragukan lagi….Kebahagiaan dan Kedamaian berangsur-angsur akan di dapatkan. Seiring dengan Waktu, jika Manusia yang didalamnya menyadari akan Jati Dirinya dan kemudian menyelam kedalam Dirinya senantiasa Introspeksi diri, merenung dalam Musyahadah, Menyaksikan akan dirinya beserta Alam adalah sebagai Bukti dan Saksi adanya Allah yang Arrohmaan Arrohiim dan selalu mendengarkan Hati Nuraninya yang tiada tercampur oleh Nafsu/EGO, Maka merekalah sebagai Penyelamat Bangsa, merekalah sebagai Tonggak Negara, merekalah sebagai Pejuang-Pejuang Tuhan untuk membela Ibu Pertiwi dan merekalah Khalifah di muka Bumi ini untuk menebarkan Rahmat dan Cinta Kasih. Temukanlah Jati Diri itu mulai saat ini, jangan sia-siakan Waktu karena waktu terus berputar dan berputar tak perduli Status diri kita. Waktu akan segera menelan orang2 yang yang tiada menyadari akan Jati Dirinya. Karenanya….
“Demi Masa/Waktu di setiap harinya dalam 24 jam Sehari Semalam dari buka mata sampai tutup mata kembali, sesungguhnya Manusia itu dalam Kerugian karena tiada Kesadaran akan Jati Dirinya(Nilai-nilai Dasar Fitrah)”. Dan Mereka yang mengerti serta menyadari akan Jati Dirinya(Nilai-nilai Dasar Fitrah) adalah mereka yang ber Iman dan ber Amal Sholeh(ber-Akhlakul Karimah/Baik Budi Pekertinya). Mereka itu senantiasa saling berbagi dalam nasihat menasihati(Sharing) dalam Kebenaran dan juga saling berbagi dalam nasihat menasihati(Sharing) dalam kesabaran.

Salam Berkah Allah untuk saudara2ku semuanya….