Bismillaahirrohmaanirrohiim
“Maka nikmat Tuhan kamu yang mana lagikah yang kamu dustakan?”.
Surah Arrahman
Ayat :
(13,16,18,21,23,25,28,30,32,34,36,38,40,42,45,47,49,51,53,55,57,59,61,63,65,67,69,71,73,75,77)
Segala
Puji hanya bagi Allah, Penguasa dari segala penguasa yang menguasai
Raja sekalian raja-raja dan tidak ada sesuatu kekuasaan apapun melainkan
Hanya Ia lah yang berkuasa atas tiap-tiap segala sesuatu serta meliputi
seluruh sekalian Alam.
Sholawat
dan Salam yang tak terhingga dan tak terbatas serta tiada bandingannya
atas Kekasih Pilihan yang menjadi panutan bagi orang-orang yang beriman,
Sayyidii wa Mawla Al-Musthofa Muhammad Rosulillah Saw sebanyak bilangan
Makhluk yang diciptakan, seluas samudra yang tiada bertepi, di setiap
detik waktu dan zaman, di setip tarikan nafas, detakkan jantung, kedipan
mata, darah mengalir dan disetiap keserba meliputan akan sesuatu maka
sebanyak itu pulalah terhatur Shalawat dan salam kepada Beliau beserta
Para Keluarga Ahlul Bait yang tangisannya adalah mutiara , sedihnya
adalah cinta, rintihannya adalah do’a. Tidak lupa pula Rahmat dan Berkah
Allah senantiasa tercurah dan memancar kepada Para Sahabat-sahabat
Rosulullah Saw yang menjadi kawan dalam suka dan duka, bersama berjuang
dalam menegakkan Kalimah Allah dimuka Bumi dan bersama-sama bahu membahu
untuk menyebarkan Agama Suci yaitu Islam Indallah.
Amma ba’du.
Saudara-saudaraku sekalian yang di Rahmati Allah Swt………………………
Sungguh,
tiada kebahagiaan yang sangat berharga dan teristimewa selain
mendapatkan dan merasakan Cinta Kasih Allah Swt. Seluruh umat Islam
mendambakan dan merindukannya, karena kerinduan yang tertanam di jiwa
itulah maka mereka-mereka yang berada di dalam Islam itu mencari
Hakikat/Kebenaran untuk mendapatkan dan merasakan Cinta Kasih Allah Swt
dengan beragam macam jalan (Tarikah). Lalu dengan banyaknya macam jalan
yang di tempuh, menjadikan Islam itu bergolong-golongan (Aliran), dan
mereka yang berada dalam masing-masing golongan itu lalu menjadi berbeda
paham/pendapat satu dengan yang lainnya.
Maha Suci Allah, ketahuilah wahai saudara-saudaraku……………….
Sungguh,
pada Hakikatnya perbedaan-perbedaan itu semuanya terbit dari pada
Kerinduan yang mendalam dari dalam diri untuk bisa mendapatkan dan
merasakan Cinta Kasih Allah Swt, akan tetapi kita semuanya tidak
menyadari bahwa Kerinduan akan Cinta Allah lah yang membuat kita jadi
berbeda-beda jalan.
Itu
semua disebabkan tiadanya kesadaran jiwa tentang Hakikat Cinta Allah
akan tiap-tiap sesuatu bahkan juga pada diri, maka kita semuanya menjadi
saling tuding menuding, cela mencela, caci mencaci, hasut menghasut,
iri dengki, salah menyalahkan dll, mempertahankan ke-Ego-an dan pendapat
masing-masing karena merasa
dirinya/golongannya/alirannya/mahzabnya/tarikatnya yang paling benar di
dalam menuju kepada Allah Swt.
Ketahuilah!, wahai saudara-saudaraku…………………
Sesungguhnya
memperturutkan Ego yang ada pada diri adalah perangkap Hawa Nafsu yang
membawa kepada Mudhorat baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Apakah tuding menuding, cela mencela, caci mencaci, hasut menghasut dll
itu tidak merugikan? Dan apakah itu bukan Mudhorat?. Marilah kita
merenungkannya bersama-sama.
Segala
Puji bagi Allah yang telah mencipta akan sesuatu itu di dalam Cinta
Kasih-Nya. Dengan Cinta-Nya lah segala sesuatu itu maujud dan dengan
Cinta-Nya lah yang maujud itu Hidup dan dengan Cinta-Nyalah yang Hidup
itu bergerak dsb.
Sadarilah!, wahai saudara-saudaraku………………………..
Apa
saja yang ada pada diri kita mulai dari rambut, kulit darah, daging,
urat, tulang, otak, sum-sum, penglihatan, pendengaran, penciuman dan
rasa yang merasakan itu semua adalah Nikmat Karunia Allah. Dengan
nikmat-nikmat itulah yang ada pada diri kita menunjukan bukti bahwa
Allah Cinta akan hamba-Nya meliputi diri zahir dan batin.
Mengapa
kita tidak menyadarinya bahwa cinta itu Anugrah Allah yang langsung
datang dari sisi Nya tanpa melalui proses belajar. Cinta itu tumbuh
dengan sendirinya baik anda suka maupun tidak suka, cinta itu akan
bersemi di relung kalbu membuat perasaan hati tidak menentu. Cinta itu
bagaikan bom waktu yang apabila jatuh ke hati lama kelamaan membuat hati
selalu rindu, jika kerinduan sudah melekat pada hati seseorang maka
segala sesuatu tidak berharga lagi dimatanya. Yang selalu terbayang dan
terkenang hanyalah siapa yang dicintainya bahkan ia ingin menyatu dengan
siapa yang di cintainya. Apalah artinya harta yang banyak, uang yang
banyak, mobil mewah, rumah bertingkat, istri yang cantik kalau dihati
tidak menemukan cinta yang sejati yaitu Allah SWT.
Ketahuilah!
cinta itu diturunkan Allah kepada hati setiap makhluk Nya khususnya
manusia membuktikan bahwa Allah benar–benar sangat mencintai dan
menyayanginya. Allah berfirman :
“Katakanlah
: “Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?.” Katakanlah :
“Kepunyaan Allah,” Dia telah menetapkan atas Diri Nya Kasih Sayang dan
Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada
keraguan padanya. Dan orang–orang yang merugikan dirinya mereka itu
tidak ber Iman”. (QS, Al-An’aam : 12)
Dan Nabi Isa a.s. pernah mengatakan di dalam do’anya, yang dicantumkan di dalam Alqur’anulkarriim :
“Jika
Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba
Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS, Al-Maa’idah : 118)
Di
dalam pembukaan surah Al–Fatihah telah dijelaskan bahwa Allah Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Lalu kenapa kita masih tidak menyadarinya,
bahwa karena Kasih Sayang Allah lah semuanya ada. Tujuh lapis langit,
tujuh lapis bumi dan apa–apa yang ada di antara keduanya semua sebagai
bukti Kasih Sayang Allah SWT.
Jadi
kesimpulannya kita ini (saya, anda, mereka) adalah manusia yang
beruntung yang mendapatkan cinta Allah, Kasih Sayang Allah, Pengertian
Allah dsb. Itulah makna dari kalimah Allah yaitu “Bismillaahirrohmaanirrohiim”. (Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang).
Orang
yang mengerti akan dirinya sendiri akan lebih mencintai Allah Tuhannya
dari segala sesuatu selain Allah. Itulah orang–orang yang akan
mendapatkan ketenangan serta ketentraman jiwa dan fikirannya akan
menjadi jernih dalam berfikir serta arif bijaksana tutur katanya,
menjadi mulia budi pekertinya. Mereka itulah yang sejalan dengan apa
yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW.
Sadarilah!
Bahwa manusia hidup di dunia ini hanya satu kali, jika kita tidak
mengenal dan tidak mengerti akan diri kita sendiri serta tidak bisa
menempatkan diri kita pada rel yang benar maka kerugianlah yang akan
kita dapatkan.
Wahai Saudara-saudaraku…………………
Bersatulah
dalam Cinta Kasih Allah, dan tebarkan lah Rahmat kepada siapa saja,
kokohkan Lahiriahmu dengan Islam Indallah, nyatakan bahwa yang ada hanya
Islam dan Islam bukan Golongan melainkan Islam adalah Agama yang Suci
yang membimbing Manusia kepada Jalan yang lurus. Mantapkan Jiwamu dengan
Aqidah ke Imanan dan Ketauhidan, hanya dengan Aqidah, ke Imanan dan
Ketauhidan itulah engkau akan merdeka dari pengaruh ke-Ego-an dan merasa
benar sendiri yang menyebabkan perpecahan Umat. Pandanglah di dalam
penyaksian Hatimu dengan Ihsan, bahwa tidak ada yang ku pandang akan
sesuatu apapun di situ terdapat Ilmu Allah Swt. Sehingga jangan lah
engkau berburuk sangka tatkala melihat sesuatu, karena jika engkau
berburuk sangka maka sama halnya engkau berburuk sangka kepada Allah.
Selalulah dan biasakanlah untuk berbaik sangka akan apa saja yang
terjadi baik pada dirimu maupun yang di luar dirimu maka sama halnya
engkau berbaik sangka kepada Allah.