——- RENUNGAN UNTUK INDONESIAKU ——-
Konsep Al-Qur’an adalah mengutamakan Akhlak yang
terpuji untuk kebaikan seluruh Makhluk, menjadi Rahmat bagi sekalian
Alam merupakan Pilar-Pilar Kebahagiaan dan kedamaian. Namun….jika
Manusia sudah tiada menyadari akan Hakikat dirinya, buta akan
Nilai-nilai Dasar Fitrahnya maka tentunya apa yang menjadi tujuan Hidup
yaitu Kebahagiaan dan Kedamaian tak akan terwujud.
Apapun yang ada di luar dari diri adalah cermin dari apa
yang ada pada diri. Ketika Bangsa dan Negara mengalami Krisis Multi
Demensi karena Tonggak Dasar dari pada TAUHID sudah ternodai dengan
segala Aneka Ragam yang serba gemerlapan menjadi keutamaan dan kebutuhan
pada diri lalu melangkah tanpa Arah yang sudah di tetapkan dalam Norma
Kebenaran, mengikuti Nafsu, ke-EGO-an diri semata tentunya bias dari
pada itu akan terjadi sikut menyikut satu dengan yang lain,
gontok-gontokkan meraja lela, saling menjatuhkan bahkan tidak jarang
yang saling bunuh membunuh hanya di karenakan persaingan dalam
mendapatkan Kedudukan, Tahta, Kekayaan dan Kecantikkan. Lalu
dimanakah…Kemuliaan Manusia yang telah dinyatakan Allah lebih Mulia dari
pada Makhluk2 yang lain…????. Ternyata kemuliaan yang di Anugrahkan
Allah kepada Manusia itu telah di-GADAI-kan untuk kepuasan Hawa
Nafsu/ke-EGO-an semata dalam memenuhi rasa ketidak puasan akan sesuatu
yang ada pada dirinya. Semuanya serba kurang….kurang….dan kurang, Jika
Seandainya Dunia dan seluruh isinya bisa di genggamnya maka tentunya
manusia-manusia yang buta Hatinya akan berlomba-lomba untuk meraihnya.
Marilah…bersama-sama melangkah dalam Kesadaran Diri yang
berlandaskan Azaz Lillaahi Ta’ala dan mengerti bahwa Hidup bukan hanya
sekedar untuk mengisi perut dan menurutkan Hawa Nafsu tetapi yang
terlebih utama adalah Berbagi dalam Cinta Kasih, menebarkan Rahmat
kepada sekeliling menjadi pengayom bagi orang2 yang membutuhkan, menjadi
Kawan bagi yang kekurangan, menjadi Kebahagiaan untuk orang lain bukan
menjadi orang yang mengharapkan kebahagiaan orang lain.
Tentunya….jika hal itu terwujud di muka Bumi ini, di
Bumi Pertiwi ini, di Negara yang kita Cintai ini yaitu INDONESIA RAYA
dari Sabang sampai Merauke maka tak akan diragukan lagi….Kebahagiaan dan
Kedamaian berangsur-angsur akan di dapatkan. Seiring dengan Waktu, jika
Manusia yang didalamnya menyadari akan Jati Dirinya dan kemudian
menyelam kedalam Dirinya senantiasa Introspeksi diri, merenung dalam
Musyahadah, Menyaksikan akan dirinya beserta Alam adalah sebagai Bukti
dan Saksi adanya Allah yang Arrohmaan Arrohiim dan selalu mendengarkan
Hati Nuraninya yang tiada tercampur oleh Nafsu/EGO, Maka merekalah
sebagai Penyelamat Bangsa, merekalah sebagai Tonggak Negara, merekalah
sebagai Pejuang-Pejuang Tuhan untuk membela Ibu Pertiwi dan merekalah
Khalifah di muka Bumi ini untuk menebarkan Rahmat dan Cinta Kasih.
Temukanlah Jati Diri itu mulai saat ini, jangan sia-siakan Waktu karena
waktu terus berputar dan berputar tak perduli Status diri kita. Waktu
akan segera menelan orang2 yang yang tiada menyadari akan Jati Dirinya.
Karenanya….
“Demi Masa/Waktu di setiap harinya dalam 24 jam Sehari
Semalam dari buka mata sampai tutup mata kembali, sesungguhnya Manusia
itu dalam Kerugian karena tiada Kesadaran akan Jati Dirinya(Nilai-nilai
Dasar Fitrah)”. Dan Mereka yang mengerti serta menyadari akan Jati
Dirinya(Nilai-nilai Dasar Fitrah) adalah mereka yang ber Iman dan ber
Amal Sholeh(ber-Akhlakul Karimah/Baik Budi Pekertinya). Mereka itu
senantiasa saling berbagi dalam nasihat menasihati(Sharing) dalam
Kebenaran dan juga saling berbagi dalam nasihat menasihati(Sharing)
dalam kesabaran.
Salam Berkah Allah untuk saudara2ku semuanya….