“Asyhadu Anlaa ilaa ha illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadarrosulullah”
Ungkapan Persaksian yang sangat Luar Biasa!!!
Tatkala
diucapkan dengan perlahan-lahan dan dihayati dengan segenap rasa dan
penjiwaan lalu kemudian di Tasdiqan/dibenarkan oleh Hati serta diketahui
Makna yang terkandung didalamnya maka akan membuat Jiwa bergetar hebat
dan bisa jadi tanpa disadari air mata akan berlinangan membasahi pipi.
Belum lagi perasaan senang dan bahagia akan menghampirinya seolah-olah
mendapatkan sesuatu yang sangat berharga sekali. Dirasakannya nikmat
yang belum pernah dirasakannya yang membuat hilang gairah daripada
memandang sesuatu karena bahagianya ia merasakan Allah Hadir pada
dirinya melalui Dua Kalimat Syahadat yang di ungkapkannya tidak hanya
melalui Lisan tapi juga merasakan karena di dasari dengan Pengetahuan
Ilmu dalam memaknainya.
Diungkapkan oleh sebagian para Awliya Allah : “Man lam yazuq lam ya’rif”,(Barang siapa belum merasakan maka belumlah dikatakan Mengenal).
Tatkala
seseorang mengucapkan dua Kalimah Syahadat tetapi tidak mengetahui
Makna yang terkandung didalamnya maka tidak menjadikan suatu jaminan
bahwa ia akan merasakan manis lezatnya Penyaksian.
Karena
sebagaimana yang diketahui bahwasannya Dua Kalimah Syahadat itu adalah
Kalimah Penyaksian. Menyaksikan atas Hadirnya Allah meliputi pada
tiap-tiap segala sesuatu dan Menyaksikan atas Muhammad Rosulullah Saw
meliputi akan segala Pengetahuan Ilmu.
Tentu
untuk bisa mnyaksikan haruslah di dasari Pengenalan. Tanpa mengenal
apakah bisa dikatakan ia termasuk orang yang menyaksikan?
Karena
itu bila ada orang menyaksikan sesuatu tetapi ia sendiri belum
melihat/mengenal akan sesuatu itu maka sudah pasti ia itu termasuk
orang-orang yang berdusta/berbohong.
Begitupula
jika ada yang mengucapkan Dua Kalimah Syahadat tetapi tidak
melihat/mengenal Allah dan Rosulnya maka berarti ia termasuk orang-orang
yang Hatinya Dusta/bohong atas penyaksian itu. Lisannya bersaksi tapi
hatinya buta daripada penyaksian itu sendiri maka dari segi Hakikat
belum sempurna Islamnya melainkan Islamnya hanya sebatas Zahir
(Indannas) Islam karena di Mata Manusia.
Sedangkan dikatakan dalam Al-Qur’an bahwasannya Allah berfirman : “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”. (QS, Ali ‘Imran : 19)
Islam
yang dikehendaki Allah adalah Islam Kaffah (menyeluruh) tidak hanya
Zahir saja tetapi Hatinya mengetahui akan kesempurnaan Islam itu melalui
Pengenalan kepada Allah dan Rosulnya.
“Awwaluddin Ma’rifatullah”, Awal mula seseorang itu beragama dia harus terlebih dulu mengenal kepada Allah.
Jika
tidak mengenal Allah maka seseorang itu belumlah dikatakan ber Agama.
Jika sudah demikian maka apabila ia bersyahadat maka hanyalah sebatas di
bibir saja sedangkan hatinya di dalam kedustaan.
Lima
waktu mendirikan Sholat sehari semalam dan sembilan kali mengucapkan
Dua Kalimah Syahadat dalam duduk Tasyahud tetapi tidak melihat/mengenal
akan yang disaksikannya tadi maka batal lah Dua Kalimah Syahadat nya
tadi. Jika Syahadat nya sudah batal lalu bagaimana dengan Sholatnya?