KIASAN/PERUMPAMAAN YANG MENGANDUNG HAKIKAT DI DALAMNYA
Orang-orang tua dulu di Daerah tempat saya tinggal, khususnya
Mereka-mereka yang mendalami tentang Tasawuf dan Tauhid selalu
menyampaikan kepada mereka yang berjalan di jalan Ma’rifat dengan
menggunakan suatu Istilah/Simbol/Kiasan/Perumpamaan yang bertujuan untuk
memudahkan Akal dalam memahami Hakikat dan Ma’raifat sebelum memasuki
Alam Rasa.
Dan yang lebih sering kiasan yang di gunakan adalah : “Kiasan
tentang Air”. Dikatakan bahwa Lautan yang luas sejauh mata memandang itu
jika di tela’ah maka tiada lain adalah “Air”. Ombak yang
bergulung-gulung di laut yang di sebut juga dengan Gelombang, maka itu
pun tiada lain “Air”. Banyaknya buih yang berada di pesisir pantai,
itupun tiada lain “Air.
Hancur Buih menjadi “Air”, Hilang Ombak kembali menjadi “Air”
dan Lautan yang luas itupun pada Hakikatnya adalah “Air”. Asalnya “Air”
maka kembali menjadi “Air.”
Begitupun jika “Air” dimasukkan dalam Fressher (Tempat Pembekuan
Air), beberapa jam kemudian “Air” tsb akan berubah bentuk menjadi
sebuah bongkahan “Air” yang Padat yang di sebut dengan “Es Batu”. Di
katakana bahwa Es BAtu tetaplah Es Batu walaupun berasal dari pada
“Air”, akan tetapi jika Es Batu itu mencair maka kembalilah ia pada ujud
asalnya yaitu “Air”. Asalnya Air kembali menjadi “Air”.
“Air” itu ada dua jenis, yaitu “Air” yang kotor/keruh dan “Air”
yang Jernih/Bening. Walaupun jenisnya berbeda tetap saja Hakikatnya
adalah “Air”. Tetapi….. agar “Air” itu bisa bermanfa’at yang baik, maka
sudah seharusnya lah “Air” itu di olah dan di proses sehingga “Air” yang
kotor/keruh bisa menjadi jernih/Bening.
“Air”….. ya! “Air”, apapun jenisnya Air itu dan apapun perubahan
bentuk yang terjadi dari “Air” itu, dia tetaplah “Air”. Asalnya dari
pada “Air” maka kembalilah menjadi “Air”.
Satu tetes “Air” dalam Gelas……. Itu pun adalah “Air”, Lautan
yang luas….. itupun adalah “Air”. Maka dari segi Hakikatnya tiada beda
satu tetes “Air” yang berada dalam Gelas dengan “Air” yang luas pada
Lautan. Lalu bagaimanakah agar di “Air” dalam Gelas itu bisa ada
gelombangnya, ada buihnya, ada kapal diatasnya dan ada ikan
didalamnya…???? Hmm……. Jawabannya ada pada dirimu…..!!!!
‘
Selain Kiasan tentang “Air”, ada juga kiasan tentang “Kapas”.
Dimana pakaian yang kita pakai walau bermacam-macam bentuk dan rupa
tetaplah sama asalnya yaitu “Kapas”. Kapas jadi benang jadi kain jadi
pakaian. Setelah Jadi Pakaian maka tidak lagi di sebut “Kapas” melainkan
di sebut dengan Pakaian. Akan tetapi Pakaian itu tiada lain berasal
dari pada “Kapas”. Bukan “Kapas” tetapi tiada lain dari pada “Kapas”.
Asalnya dari pada “Kapas” maka kembali kepada “Kapas”.
Benarkah Kiasan-Kiasan/Perumpamaan-perumpamaan demikian…..?????
Jawabannya ada pada dirimu…..!!!!
Mari kita sama-sama untuk mencari kebenarannya di balik
Kiasan/perumpamaan tsb, bukan untuk mencari kesalahan dan perbedaan.
Karena sesungguhnya segala sesuatu yang Allah ciptakan semuanya
mengandung Hikmah di dalamnya.