ASTAGHFIRULLAH……….., TERNYATA KESOMBONGAN TELAH MELIPUTI DIRIKU
Banyak diantara manusia yang tiada
menyadari bahwa hari2 yang telah dilaluinya diliputi oleh kesombongan2
dan keangkuhan. Dan bermula Kesombongan itu terbit dari pada Hati yang
tidak mengenal dan tidak mengerti akan Allah, sehingga disetiap waktunya
dari buka mata sampai tutup mata kembali merasa bisa berbuat, berlaku,
dan berusaha. Bahkan ada juga yang tidak menyadari bahwa apa saja yang
ada pada dirinya itu adalah miliknya. Harta kekayaan adalah miliknya,
Tanah yang luas berhektar2 juga miliknya belum lagi apartemen2 yang
menjulang tingi itu pun diakui adalah miliknya. semua apa saja yang ada
di dirinya di akuinya adalah miliknya. Tanpa sadar….!!!!!!, sesungguhnya
ia telah mengakui apa saja yang sebenarnya itu bukanlah miliknya.
Lho…Kenapa bisa demikian….., bukankah Aku yang mendapatkan itu semua
karena usaha dan ikhtiarku, karena kemampuanku dalam bekerja keras
banting tulang peras keringat dan bahkan itu di karenakan Ilmu yang
telah Aku tuntut selama puluhan tahun bahkan sampai sekarang aku
memiliki titel ini… dan itu… belum lagi Aku sekolah sampai ke Luar
Negeri. Itu semua Aku dapatkan karena memang aku adalah orang yang ber
ilmu dan pandai serta pekerja Keras. Wajar Dooong…, jika Aku menikmati
hasil jerih payahku…. karena itu semua adalah milikku! “Katanya
demikian…..!”
Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illaa billaahil ‘Aliyyil Adziim……..
Sungguh….! mereka yang demikian itu adalah Kawan bagi si Qorun yang hidup pada zaman Nabi Musa as
Ingatlah…..!
Jika bukan karena Allah maka siapapun
dimuka bumi ini bukanlah siapa2dan tidak bisa apa2, hanya dengan Qudrat
dan Iradat-Nya lah seseorang itu bisa berkehendak, bisa berusaha,
berikhtiar, berilmu dan pada akhirnya mendapatkan Manfa’at dari apa2
yang telah di capainya karena Allah dan dengan Allah
Lalu siapakah yang menyombongkan dirinya……. di hadapan Allah???
Yaitu mereka2 yang tiada menyadari bahwa
hanya di karenakan Allah lah mereka itu bisa bergerak, berlaku,
berusaha, berikhtiar dan berilmu.
Dan dengan tidak menyadari hal demikian itu maka membiaslah kesombongan hatinya kepada siapa2 yang di luar dirinya.
Jika kesombongan di diri sudah tertanam
maka sudah pasti mereka itu ingkar terhadap kebenaran Allah, bahwa Allah
lah yang menghendaki atas Qudrat Iradat-Nya sehingga ia bisa berlaku,
bergerak, berusaha, berikhtiar dan berilmu. Bahkan tidak sedikit dari
mereka yang membantah setelah datang keterangan yang nyata kepadanya
lalu kemudian “membahas serta mendebatnya dengan mengemukakan dalil
dalil dan ayat2″. Maka Siapakah yang mendustakan Ayat2 Allah…??? Selain
mereka yang telah mengingkari kebenaran dan keterangan yang nyata yang
sudah datang kepadanya.
Merekalah yang tidak mau tahu akan
kebenaran itu adalah orang2 yang Bodoh. Maka samakah orang yang buta
dengan yang melihat….????, dengan kebodohan itu karena tidak melihat
akan kebenaran yang nyata yang telah ditunjukkan Allah atasnya, maka
mereka tidak akan perduli dengan orang2 yang telah menyampaikan
kebenaran kepadanya.
Sungguh…..!!!!, Ma’rifat itu adalah Ilmu
Hati, Ilmu Rasa dan Ilmu Kesadaran. Hanya dengan melihat kenyataan
Hidup lah dan mencermati serta memikirkannya lalu introspeksi/ber
Musyahadah diri dengan itulah Hati, Rasa dan Kesadaran akan bergetar
karena sangat Terangnya Nur Allah yang meliputi akan dirinya. Dan jika
di sebutkan nama Allah maka akan bergetarlah jiwanya……….
Lalu setelah Getaran2 itu mengalir
kesetiap sendi kehidupannya menyebabkan ia tersungkur dalam ketidak
berdayaannya di Hadapan Allahu Robbi… dan Hikmah Allah akan turun
kepadanya sehingga sesuai lah dirinya dengan Batinnya Al-Qur’an dan
Batinnya Al-Hadits.