Minggu, 09 Maret 2014

Awal kehidupan

Assalam Alaikum…
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم
Ilahi anta Maqsudi Wa Ridhoka Matlubi Athini Mahabataka Wa Ma’rifataka…
Sebelum adanya sesuatu maka keadaan itu dinamai HU,ada yg menamakan KUN,ada yg menamakan KETIADAAN YANG SEMPURNA,ada pula yg menamakan YANG ESA yang lain menamakan YANG SEBENAR-BENARNYA ADA,orang lain menamakan LATAAYUN Artinya BELUM NYATA maka kebanyakkan orang menamakan AHADIYAH yang artinya ESA GAIBAL GUYUB maka pada tingkat ini dalil mengatakan bahwa ALLAH TAALA Bersabda : “KUN ANA ROBBI MAABDI,KUN ANA ABDI MAROBBI” Lam Yakun Syai’an artinya : Kalau Aku Tuhan Mana Hambaku,kalau Aku Hamba Mana Tuhanku,Suatupun Belum Ada….Allah Taala Bersabda lagi : “SYAHIDALLAHU ANAHU LAAILAHA ILLA ANA” (Naik Saksi Aku,Bahwa Tiada Tuhan Melainkan Aku)…Allah Taala sadar akan keadaannya maka berfirman : KUN FAYAKUN maka jadilah NUR MUHAMMAD Allahpun gaiblah pada NUR itu maka Nur Muhammad menilik dirinya,keluarlah NYAWA,dan nyawapun berlindung pada sekalian JASAD,sebab itu Nabi Bersabda : MAN ARAFA NAFSAHU FAKAD ARAFA ROBBAHU,Tingkat ini dinamai WAHDAT yaitu ALAM ALLAH YANG ESA,Wujud Mutlak…I’iyan sabit sebab i’iyan sabit itu HAQ TAALA,pada tingkat ini ia itu penjelmaan yang Pertama,QADIM,padanya kesadaran menyeluruh…Orang dahulu menggambarkan keadaan ini sebagai GAIB DIDALAM GAIB,GAIBAL GUYUB ATAU GAIB ANTA BERANTA,Gaib Tiada Ujung Pangkal,Tiada Permulaan Tiada Kesudahan,tidak di KIRI tidak di KANAN,tidak di Hadapan tidak di Belakang,tidak di Atas tidak di Bawah,tidak di Luar tidak di Dalam,tidak Jauh tidak Dekat,tidak ada betapa akan DIA,tiada dimana akan DIA,tiada ditengah akan DIA,tiada berubah dari pada ADAMI,tiada Rasa dan tiada BERASA,tiada ber-Warna dan tiada baginya Cacat,ITULAH YANG HIDUP DAHULU DARI PADA YANG DAHULU…….Orang menamakan juga ALLAH – TAAYUN AWAL – ZAT MUTLAK – ESA – HAQIQAT MUHAMMAD – SEBENAR-BENARNYA NYAWA -MUHAMMAD – ILMU ALLAH YANG ESA PADA MUHAMMAD…Adapun Nur itu beribu-ribu tahun telah ada,baru jadi ADAM AS,itu sebab maka Nur itu dinamai juga HAQIQAT ADAM atau sebenar-benar ROH ADAM,pada tingkat ini ada yang menamai BAHRILLAH yakni LAUTAN ALLAH atau LAUTAN NABI MUHAMMAD SAW…….Maka nur itu setelah ia ada,mengaku dirinya Allah,sebab tiada yang lain dilihatnya,kemudian setelah melihat KEBESARAN ALLAH SUBHANAHU WATAALA Berkata lagi IA,ANA MINALLAH…….Pada penjelmaan yang kedua yaitu WAHDANIAH,segala kekuatan ada padanya,Jadi Pusat satu namanya TAAYUN SANI,Ini Nur yang mempunyai DAYA PENCIPTA,dari titik ini terpancar SINAR-SINAR atau GETAR-GETAR menjadikan ALAM WUJUD YANG BERTINGKAT-TINGKAT MENURUT KEPADATAN GETARNYA…….Dengan demikian terjadilah ALAM ARWAH ATAU ALAM NYAWA,ALAM MISAL ATAU ALAM JIN – ALAM AJSAM ATAU ALAM BENDA – ALAM INSAN ATAU ALAM MANUSIA kesemuanya menjadi TUJUH TINGKAT yaitu : AHADIYAH ATAU LATAAYUN WAHDAT ATAU TAAYUN AWAL – WAHDANIYAH ATAU TAAYUN SANI – ALAM ARWAH ATAU ALAM NYAWA – ALAM MISAL ATAU ALAM JIN – ALAM AJSAM ATAU ALAM BENDA – ALAM INSAN ATAU ALAM MANUSIA,maka yang tiga tingkat pertama itu TANZIH artinya TIADA NYATA sedang yang lainnya TASBIH artinya NYATA…….WAHDANIAH itu,ISMU ALLAH,ALAM ROH dinamai juga RAHMAN ia itu MAHLUK,MUHDIS,ESA BERKEESAAN,Inilah yang kelihatan oleh ROH INSAN pada tingkat ini I”IYAN SABIT itu disebut Maklum sebab nyata SIFAT ALLAH SUBHANAHUWATAALA,INI TEMPAT NYATA,CAHAYA,JAUHAR,ARSYI maka ini makiyad atau berhubungan dengan yang lain-lain yang tiga tingkat ini tidak ada pada kita tapi kita makiyad dengannya…….Adapun Nur yang Pertama jadi itu terbagi tiga,yaitu : Pertama “YANG HIDUP DAN BERSIFAT MATI” – Yang kedua “YANG HIDUP TIDAK MATI” – Yang ketiga “YANG HIDUP TERUS MENERUS”…….Mengenai Permulaan Sesuatu itu ada lagi Riwayat yang lain,riwayat yang mengatakan bahwa yang pertama jadi itu ALIF maka ALLAH SUBHANAHU WATAALA sudah bersama ALIF ini,yaitu sudah menjadi ALIF AWAL kemudian melakukan ALIF AKHIR lalu menghendaki suatu NOQTA yang terpancar dari kedua ujung Alif itu,maka Noqta inilah yang dikjehendaki ALLAH SUBHANAHU WATAALA diturunkannya pada DIRI-DIRI SETIAP MANUSIA YANG DINAMAI TANAH ILIMALLAH ATAU ARDHIL HUMULI ATAU TANAH KECIL TERSEMBUNYI PADA DIRI KITA…Lain riwayat meriwayatkan,bahwa yang pertama ada GELAP GULITA,SETITIK EMBUN HITAM MELAYANG-LAYANG KELUAR DARINYA ALIF ALLAH YANG AMAT TERANG.
Demikian penjelasan singkat dan keterangan yang dapat saya sajikan dalam hal pengenalan Sebelum ada sesuatu,barangkali ada keterangan-keterangan selanjutnya…Wallahu a’lam bissawab.



‘HIDANGAN DI KEDAI ORANG KAMPUNG… Yang FAQIR LAGI HAQIR ALALLAHU…

Ini Sekedar Penambah Perbendaharaan Aja Tanpa ada maksud yang lain…Kalau percaya tafadhol bila nggk tafadhol juga…
Langsung Aja pada maksud karena ane bukan kyai :
BARANG SIAPA MENGENAL MANI… ‘HIDANGAN DI KEDAI ORANG KAMPUNG… Yang FAQIR LAGI HAQIR ALALLAHU…

Assalam Alaikum…
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اَللّهِ الرّحْمن الرّحيم
Ilahi anta Maqsudi Wa Ridhoka Matlubi Athini Mahabataka Wa Ma’rifataka…
Mengenal mani adalah penjelmaan dari bapak dan ibu atau yang disebut Sulbi dan Taraib,jadi mani itu dalah mulanya seberkas cahaya yang dikeluarkan oleh allah dari mutu manikam sehingga para Ulama berpendapat yaitu :
Mani adalah salah satu-satunya Zat Penjelmaan dari dua macam zat (sulbi dan taraib)…Dengan adanya KUDRATILLAHI yaitu berasal dari sulbi bapak dan yang menjadi IRADATILLAHI yaitu berasal dari ibu…Oleh sebab itu bagaimanapun birahinya kaum ibu,hal ini tidak terlalu nampak karena birahinya kaum ibu ini tidak dapat melampaui batasnya kudrat kaum bapak,karena kaum ibu ini hanyalah iradat maka ulama mengistilahkan Surga Itu Di Atas Telapak Kaki Ibu.
Untuk lebih jelasnya saya terangkan bagian-bagian dari maksud yang diatas :

BAGIAN BAPAK : WADI,MADI,MATU,MANI Atau disebut SULBI.
BAGIAN IBU : ASALNYA TANAH,ANGIN,API AIR Atau disebut TARAIB.
BAGIAN ALLAH : ROH IDHAFI,ROH ROHANI,ROH RAHMANAI,ROH JASMANI.
BAGIAN DARI GUDANG RAHASIA Disebut “MUTU MANIKAM”.
Asalnya Tanah yaitu : ANFAS Hurufnya Alif Kalimatnya LA.
Asalnya Angin yaitu : TANAFAS Hurufnya Lam Awal Kalimatnya ILLAHA
Asalnya Air yaitu : NAFAS Hurufnya Ha Kalimatnya ALLAH.

Wadi…….Ma anni kalimatnya : LAA ILAHA
Madi…….Ma annawiya kalimatnya : ILALLAH
Matu…….Sulbi kalimatnya : ALLAH
Mani…….Salbiyah kalimatnya : HU

Ruh Jasmani ………….Kalimatnya (YAHU).
Ruh Rahmani………….Kalimatnya (IYAHU).
Ruh Rohani…………..Kalimatnya (YAMANIHU).
Ruh Idhafi………….Kalimatnya (YAMAN LAYISALAHU).
Mutu Manikam………….Kalimatnya (MA’DAHU)

Tujuh Petala Bumi dijadikan 7 (tujuh) Tingkatan Martabat yaitu :
1. Sifat Amarah.
2. Sifat Lawwama.
3. Sifat Mulhima.
4. Sifat Mutmainah.
5. Sifat Radhiyatan.
6. Sifat Mardhiyah.
7. sifat ubudiyah.
Tujuh Petala Langit yang dimaksud denngan Martabat 7 (Tujuh) yaitu :
1. Lathifatul Qolbi.
2. Lathifatul Ruuhi.
3. Lathifatul Sirri.
4. Lathifatul Ahfa.
5. Lathifatul Hafi.
6. Lathifatul Nafsu Natika.
7. Lathifatul Kulu Jasad.
Jikalau tingkatan semacam ini yang kita ambil Hakikatnya pada Alam kecil yang tersembunyi (terahasia) dalam diri kita,maka ulama menamakan sebagai berikut :

1.HAYATUN JASADI BIN-NAFASI.
2. HAYATUN NAFASI BIR-RUHI.
3. HAYATUN RUHI BIS-SIRRI.
4. HAYATUN SIRRI BIL IMANI.
5.HAYATUN IMANI BINNURI .
6.HAYATUN NURI BIL QUDRATI.
7. HAYATUN QUDRATI BI MU’ALAMULLAHI TA’ALA DZATULLAH.

Artinya adalah sebagai berikut :
1. Asalnya Jasad dari Nafas.
2. Asalnya Nafas dari Ruh.
3. Asalnya Ruh dari dalam Rahasia.
4. Asalnya Rahasia dari dalam Iman.
5. Asalnya Iman dari Nur/Cahaya.
6. Asalnya Nur/Cahaya dari Qudrat.
7. Asalnya Qudrat dari ke-Baqa’an ALLAH.
Kalimatnya jadi seperti ini :

1. Hayatun jasadi hurufnya ALIF kalimatnya LA.
2. Hayatun Nafasi hurufnya LAM AWAL kalimatnya ILAHA.
3. Hayatun Ruuhi hurufnya LAM AKHIR kalimatnya ILLA.
4. Hayatun Sirri hurufnya HA kalimatnmya ALLAH.
5. Hayatun Imani hurufnya Alif (Allah) kalimatnya YAHU.
6. Hayatun Nuri hurufnya Lam (Jibril) kalimatnya IYAHU.
7. Hayatun Qudrati hurufnya Mim (Muhammad) kalimatnya IYAHU YAMANIHU.
Dengan demikian apabila kesemuanya ini akan kita lebur kedalam ke-Baqa’an DZAT ALLAH,maka ulama menamakannya sebagai berikut :

1. WATUJIBUL WASADI FI FASARAL QOLBI.
2. WATUJIBUL QOLBI FI FASARAL RUHI.
3. WATUJIBUL RUHI FI FASARAL SIRRI.
4. WATUJIBUL SIRRI FI FASARAL IMAN.
5. WATUJIBUL IMAN FI FASARAL NURI.
6. WATUJIBUL NURI FI FASARAL QUDRATI.
7. WATUJIBUL QUDRATI FI FASARAL DZATI FIL DZATI.

Demikian penjelasan singkat dan keterangan yang dapat saya sajikan dalam hal pengenalan “MANI” hingga dia menjadi “JASAD” kita manusia yang barangkali ada keterangan-keterangan selanjutnya….Wallahu a’lam bissawab.
Semoga ini tidak tercatat sebagai suatu kesombongan diri…
Syalam Penyejuk Jiwa…Wasalam